Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan

Dibangunnya Monumen Titik Nol Anyer - Panarukan

Monumen Titik Nol Km Anyer - Panarukan
Monumen Titik Nol Km Anyer - Panarukan
Ketika menceritakan pengalaman mengunjungi Mercusuar Cikoneng - Anyer, saya sebutkan bahwa saya sudah dua kali mengunjungi mercusuar ini, artikelnya bisa dibaca di sini:

Tetapi, ada dua hal yang berbeda ketika saya datang ke mercusuar pada saat tahun sebelumnya dan baru-baru ini.

Jika, di artikel sebelumnya saya ceritakan bahwa sekarang pengunjung tidak bisa naik ke lantai paling atas, yaitu yang ada lampu suarnya. Sangat disayangkan! Karena pemandangan di lantai paling atas ini sangat bagus. Saya bisa melihat pemandangan pantai sekitar Anyer dan juga pemandangan perbukitan yang ada di sekitar Serang.

Mungkin karena saya jarang hiking atau trekking ke pegunungan, jadi menaiki tangga-tangga dari lantai dasar sampai lantai atas dengan tinggi bangunan 85 meter ini sangat melelahkan, tapi memang udara di dalam tidak terlalu panas atau pengap walaupun bangunannya tidak ber-AC atau jendelanya yang tertutup, serta bangunan yang terbuat dari Baja.
Nah, perbedaan kedua adalah terletak pada sebuah monumen yang telah di bangun di depan mercusuar Cikoneng - Anyer. Pada tahun 2017 telah dibangun monumen Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan. Monumen ini menandai diyakininya lokasi menara suar Cikoneng lama sebagai titik nol pembangunan Jalan Anyer - Panarukan. Pada awalnya Menara Suar Cikoneng dibangun pada tahun 1806 dan pada saat letusan krakatau tahun 1883 menara suar (lama) hancur, hanya tersisa pondasinya saja. Jarak antara Menara Suar Cikoneng dan Monumen Titik 0 Km ini berjarak sekitar 50 meter.

Bentuk monumen ini adalah berupa replika sepasang tangan yang  sedang menyangga bola dunia. Dibawah replika bola dunia tersebut, bertuliskan : Di sini awal berdirinya Menara Suar Cikoneng yang merupakan pertanda titik 0 (Nol) Km Anyer Panarukan, serta ada gambar peta jalan Anyer - Panarukannya juga.

Cara Menuju Monumen Titik Nol Anyer - Panarukan

Monumen Titik Nol Km Anyer - Panarukan
Menara Suar dan Monumen Titik Nol Km
Anyer - Panarukan
Lokasi Monumen ini tepatnya di jalan karang Bolong No. 123, Bandulu, Anyer, Desa Cikoneng. tetapi, akan lebih gampang menuju monumen ini karena letaknya yang berada di dekat Mercusuar Cikoneng - Anyer. Jadi, disamping kamu ingin melihat monumen Nol Km Anyer Panarukan, kamu juga bisa mengunjungi mercusuar tertua di Indonesia ini. Kamu bisa masuk ke kedua tempat ini melalui Pantai Mercusuar Bojong Anyer.

Lebih mudah jika kamu membawa kendaraan sendiri baik motor ataupun mobil. Tapi, jika kamu menggunakan transportasi umum, satu-satunya kendaraan yang bisa kamu pakai adalah angkutan kota (angkot). Bisa juga memakai ojeg pangkalan atau online, tetapi lebih nyaman menggunkakan angkot karena udara di sekitar pantai lumayan panas. Paling, jika kamu ingin menggunakan ojeg kamu bisa memulainnya di Pasar Anyer.

Jika kamu menggunakan bus dari Jakarta dan turun di Kota Cilegon, kamu bisa menyambungnya dengan angkot sampai ke bundaran Landmark Kota Cilegon atau Mal Mayofield, ongkosnya sekitar lima ribu. Dari bundaran/pertigaan ini, kamu harus ganti angkot dengan jurusan Anyer (pasar) dengan ongkos sekitar delapan ribu rupiah dan lanjut angkot atau ojeg ke mercusuar. Dari pasar anyer ke Monumen Titik nol Km ini jaraknya hanya sekitar enam kilometer.
Kalau kamu memulai perjalanan dari Kecamata Labuan, tepatnya dari Pasar Labuan. Kamu harus naik angkot jurusan pasar Labuan - Anyer, mungkin ongkosnya bisa sampai 10-15 ribu rupiah karena jaraknya yang lumayan jauh, sekitar 40 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Kegiatan Yang Bisa di Lakukan di Sekitar Monumen 

Dermaga Titik Nol Km Anyer - Panarukan
Kegiatan yang terpenting yang bisa dilakukan di sekitar Monumen Nol Km Anyer - Panarukan ini adalah belajar tentang sejarah. Ini yang paling penting. Dengan datang ke monumen ini, kamu bisa mengetahui tentang sejarah dibangunnya pembangunan jalan Anyer - Panarukan yang dimulai di titik nol km ini.

Selain melihat replika sepasang tangan yang sedang menyangga bola dunia yang menurut aku termasuk monumen yang unik, kamu juga bisa melihat peta yang menggambarkan jalur Anyer - Panarukan. Di spot ini sebenarnya pemandangannya bagus juga untuk mengambil foto dengan background monumennya. Karena selain, uniknya monumen ini, pemandangan lautnya yang berkarang juga cukukp bagus. Kamu, bahkan bisa menuju ujung dermaga untuk melihat pemandangan lautan yang lebih luas dan jelas. Lumayan panas, tapi seru.
Ketika datang ke monumen ini, supaya informasi sejarah kamu bertambah, kamu juga wajib datang atau masuk ke mercusuar Cikoneng - Anyer. Di sini, pengetahuan kamu akan lebih lengkap tentang dibalik sejarah dibangunnya mercusuar ini dan juga mercusuar lainnya yang ada di Indoensi.

Untuk berenang di pantainya, sepertinya tidak recommended karena di karakteristik pantainya yang berkrarang dan cukup dalam. Tapi, lebih asyik kalau sambil duduk-duduk di sekitar monuennya atau di warung-warung pantainya, kamu bisa sambil menikmati minuman dingin dan makanan khas Banten.

***

Nah, traveler, itulah sejarah dibalik dibangunnya Monumen Nol Km. Anyer Panarukan. Selamat belajar tentang sejarah lagi, ya!

Comments

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer