Pengalaman Wisata di Pusat Kota Bandung, Ternyata Murah Meriah

Halaman Depan Masjid Raya Bandung
Halaman Depan Masjid Raya Bandung
Dengan bergulirnya waktu, akhirnya sekarang banyak juga bermunculan tempat-tempat wisata yang gak ada habis-habisnya. Setiap browsing di internet atau media sosial ada saja tempat wisata baru ,dengan nama unik, dan berusaha menyajikan sesuatu yang unik.

Saya lahir di Bandung beberapa belas tahun yang silam, hehe. Dan, sangat terasa perbedaanya perkembangan tempat wisata dari dulu sampai ssrkarang. Bahkan, jangankan  tempat wisata yang baru buka,  tempat wisata yang sudah beberapa tahun exist pun seringnya belum saya kunjungi.

Dibilang sedih dengan keuangan, ya ngga juga :D. Hanya saja, seringnya merasa penasaran ada apa saja hal-hal yang menarik di tempat wisata tersebut.

Terkadang rencana tinggal rencana. Mungkin karena kendala transportasi , akhirnya saya merasa malas untuk menuju tempat -tempat wisata tersebut. Sebagai contoh tempat wisata yang ada di Bandung. Lebih efektif memang jika sekali jalan, saya dapat mengunjungi dua atau tiga tempat wisata. Hanya saja, karena jaraknya yang agak berjauhan, dan harus gonta ganti angkot plus ojeg. Akhirnya beberapa tempat wisata jadi terlewati.

Dan, pilihan terkahir akhirnya lebih memilih tempat -tempat wisata yang dekat dengan pusat kota saja, yang transportasinya lebih mudah didapat dan cepat, seperti contoh:

1. Alun-alun Kota Bandung

Masjid Raya Bandung
Masjid Raya Bandung
Datang ke alun-alun sebenarnya hanya begitu-begitu saja, tidak banyak aktifitas yang banyak dilakukan di sini. Mungkin, setelah shalat, lalu ya duduk-duduk saja di rumput sintetis tang ada di alun-alunnya. Sekarang,  malah rumputnya sudah mulai tidak segar lagi. Mungkin karena banyak diinjak orang-orang, akhirnya tidak terlihat hijau.

Tapi ,yang datang ke sini selalu ramai. Baik weekdays apalagi weekends. Mungkin karena tempat ini sudah menjadi ikonnya kota Bandung, jadi kalau belum datang ke sini belum sah ke Bandung. :D Untung, disekelilingnya banyak dijumpai makanan khas Bandung ,jadi ya gak rugi-rugi amat untuk datang ke iconic place yang Bandung punya.

Sambil duduk-duduk bisa sambil jajan sepuasnya. Ditambah banyak juga pedagang merchandise dan pedagang lainnya yang akhirnya saya yang gak suka pakai kacamata,  malah beli kacamata di pedagang pinggir jalan. Gak terlalu butuh sih, cuma ya seru aja jalan-jalan sekitar alun-alun yang ramai sambil melihat-lihat barang-barang yang dijual si pedagang.

Terkadang agak pusing juga dengan banyaknya pengunjung, tapi entah kenapa datang ke ainri menjadi keharusan. Malah berada di alun-alun pada pagi hari dan malam hari pernah saya alami.  Ada yang sengaja datang dan kebetulan lewat .

Oh, ya.  Para wisatawan bisa juga keliling Bandung dengan menggunakan BANDROS yang titik keberangkatannya berada di dekat alun-alun.


2. Museum Konferensi Asia Afrika

Museum  Konferensi Asia Afrika
Museum  Konferensi Asia Afrika
Sering juga saya mendengar tentang museum ini, dan entah kenapa saya baru sekali datang ke sini. Enaknya sih datang ke museum dua atau tiga kali, sambil melihat -lihat benda-benda zaman dulu yang mungkin saya juga belum pernah memakainya, saya juga bisa membaca-baca lagi pengetahuan sejarah tentang Indonesia.

Jarak alun-alun ke museum hanya beberapa menit saja, mungkin kurang dari 10 menit. Masuknya gratis dan di dalam museumnya, banyak menerangkan tentang konferensi Asia Afrika. Ada juga theater room yang memutar film sejarah tentang konferensi asia-afrika.

Datang ke pasar baru, bukan berarti saya akan borong oleh-oleh Bandung, ya. Memang pasar ini sudah terkenal semenjak zaman dulu. Dan, barang-barang lengkap dan murah. Banyak barang-barang dan makanan khas Bandung yang dijual di sini.

Selain itu, berjalan dari alun-alun menuju pasar baru, menurut saya cukup menyenangkan. Panas memang kalau kebetulan datang pada tengah hari. Tapi,  jika datang agak pagi atau menjelang sore, menyusuri jalan-jalan di sekitar sini cukup dapat mencuci mata. Bagi saya, bangunan-bangunan tua khas zaman dulu, baik pertokoan ataupun rumah tingga, sangat menarik hati. Seperti merasa beruntung saja, saya masih dapat melihat bangunan-bangunanbangunan-bangunan sebagai saksi sejarah yang mungkin tidak lama lagi akan digantikan oleh bangunan-bangunan baru.

4. Pasar Barang Antik

Barang Antik di Pasar Cikapundung
Barang Antik di Pasar Cikapundung
Mungkin gak banyak orang suka dengan barang antik. Tapi,  kalau saya melihat-lihat barang-barang lama yang mungkin sudah gak ditemukan zaman sekarang,  cukup membuat saya bernostalgia. Karena, ada beberapa barang yang dulu sempat keluarga saya pakai.

Nah, di dekat jalan braga atau alun-alun Bandung ada pasar cikapundung yang menjual barang-barang antik ini.

Itulah beberapa tempat wisata yang bisa didatangi di pusat kota Bandung. Jangan lupa mampir ya,  teman .

Comments

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer

Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan