Traveling Hemat Ke Bali, Gunakan Kereta Api Saja!

Stasiun Pasar Senen
Menuju Stasiun Pasar Senen

Memilih Transportasi Alternatif 

Sebenarnya banyak transportasi umum yang dapat kita gunakan untuk menuju tujuan wisata yang sudah kita rencanakan sebelumnya. Hanya saja, terkadang kita lebih mempertimbangkan harga tiket transportasi tersebut. Apalagi, akhir-akhir ini harga tiket dan bagasi pesawat terbang mengalami kenaikan. Jadi, jika transportasi menggunakan pesawat terbang bisa diganti dengan transportasi lain, ya apa salahnya kita coba!

Seperti pengalaman saya dan teman saya bulan lalu. Kami berangkat berdua dari Jakarta  menuju bali. Seharusnya sih, kami berangkat bertiga atau malah lebih dari itu. Tapi, satu per satu teman saya tereliminasi dengan kegiatan dan keuangan yang tidak memungkinkan. :-D Akhirnya, kami memilih untuk menggunakan jalur darat untuk traveling ke Bali, yaitu dengan menggunakan Kereta Api. Memang perjalanan untuk sampai ke Bali, dari Jakarta, tidak semuanya full menggunakan Kereta Api, tetapi kami harus mengganti jenis transportasi lain, seperti kapal laut, bus dan ojeg. Memang, jadi agak repot. Tapi, jika dibandingkan dengan naik pesawat terbang, keseluruhan harga tiket dengan bergonta-ganti transportasi tersebut dihitung-hitung masih lebih murah.

Kenapa kami lebih memilih kereta api?

Stasiun Surabaya Gubeng
Stasiun Surabaya Gubeng
Pertama, harga tiket kereta api sudah tertera di aplikasi KAI Acces. Jadi, kami bisa mengukur biaya pegeluaran untuk transporatsi dan keperluan lain selama di dalam perjaalanan. Kedua, jadwal keberangkatan dan jadwal tiba kereta api sudah ditentukan. Hal ini sangat membantu sekali, karena, kami jadi bisa mengira-ngira waktu tempuh diperjalanan agar dapat lebih siap membawa bekal dan mengatur waktu untuk naik trasnportasi yang bergonta-ganti itu.

Kami sudah membeli tiket Kereta Api jurusan Pasar Senen - Surabaya Gubeng sekitar dua bulan sebelumnya. Pada saat membeli tiket tersebut, kami juga langsung membeli tiket keberangkatan ke Stasiun Banyuwangi baru, dari Stasiun Surabaya Gubeng tersebut. Jadi, kami bisa mengatur waktu agar tidak terlalu lama menunggu dalam pergantian kereta api nantinya.

Untungnya waktu menunggu di Stasiun Surabaya Gubeng hanya sekitar tiga jam. Menurut saya waktu tersebut tidak terlalu lama. Kami malah bisa memakai waktu tersebut untuk merilekskan badan, makan dan minum yang hangat, dan yang penting ke toilet. jadi, selama melakukan beberapa kegiatan pada waktu tiga jam tersebut, akmi bisa bergantian untuk menunggui backpack kami yang tidak mungkin dibawa kemanan-mana, apalagi ke toilet. Pasti repot!.

Keseluruhan harga tiket dari Stasiun Pasar senen ke Stasiun Banyuwangi Baru hanya sekitar 160 ribu rupiah.

Perjalanan kami, dilanjutkan menyeberang menggunakan kapal laut dari pelabuhan Ketapang (Banyuwnagi) ke Pelabuhan Gilimanuk (Pulau Bali). Dan, begitu sampai di Pelabuhan Gilimanuk, kami langsung naik bus kecil dengan ongkos 40 ribu rupiah.

Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
Ketika Turun di Stasiun Banyuwangi Baru sebelumnya. Kami sempat bingung arah menuju Pelabuhan Ketapang. Tapi, ketika turun dari kereta, sambil kebingungan kami juga sambil mengikuti penumpang kereta lain berjalan ke arah luar stasiun dan menuju jalan raya. Begitu, sampai jalan raya ini, ternyata dari kejauhan sudah kelihatan pelabuhannya.

Ketika mengantri tiket kapal laut yang hanya berharga 6.500 rupiah, banyak juga backpacker domestik dan mancanegara yang menurut saya mungkin akan menyeberang untuk ke pulau Bali juga. Bahkan, mungkin satu arah dengan kami, yaitu ke Pantai Kuta atau Jalan Legian.

Seingat saya, dari Pelabuhan Ketapang sekitar menjelang sore dan sampai di Jalan Legian sekitar jam 8an malam. Setelah perjalanan sehari semalam, akhirnya kami sampai ke Jalan Legian dengan menggunakan ojeg.

Jalan Legian, Bali
Jalan Legian, Bali

Welcome to Bali

Merasa capek di jalan? jawabannya pasti "iya." Tapi, karena kami sudah tahu bahwa perjalanannya akan lama, jadi selain sudah siap dengan lamanya waktu tempuh tersebut, kami juga sudah menyiapkan segala macam "alat-alat" yang tidak akan membuat kami bosan di jalan.

Mungkin bagi kamu yang belum terbiasa, akan merasa bosan, capek, dan pegal. Tapi, karena beberapa kali saya juga pernah mudik ke Pulau Sumatera, yang waktu tempuhnya malah lebih lama dari perjalanan ke Bali, jadi lamanya perjalanan ke Bali tersebut jadi tidak seberapa bagi saya.

Bagi kamu, para travel writer dan juga backpacker, yang ingin berlibur ke bali dengan memilih traveling on budget, alias jalan-jalan hemat. Coba saja naik kereta api! Jika kamu sudah terbiasa traveling jauh, mngkin melakukan perjalanan ke bali dengan lamanya waktu tempuh tersebut tidak akan begitu terasa.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer