Enak Gak Enak Pengalaman Traveling Dari Teman

Sobat Traveler,

Darimana kamu mendapat referensi untuk traveling?  Dari internet? Teman? Atau, dari menonton Youtube atau televisi?

Kalau saya, kebanyakan referensi untuk traveling berasal dari teman. Jadi, ketika saya akan traveling ke suatu kota, saya akan bertanya ke seorang atau beberapa orang teman yang memang pernah ber-traveling ke kota yang akan saya kunjungi.

Saya merasa, dengan bertanya secara langsung, saya bisa tahu "medan" sesungguhnya. Apa yang sebenarnya terjadi di perjalanan dan di tempat wisata, serta saat menginap di suatu hotel.

Memang, kadang-kadang saya juga membaca sumber di internet berupa artikel traveling atau melihat Youtube. Hanya saja, saya masih merasa belum terlalu yakin, takutnya ada hal lain yang belum terceritakan. Melihat Youtube atau membaca sumber di internet mungkin menjadi step selanjutnya setelah saya mendengar cerita dari teman.
Biasanya, tanpa banyak ditanya ini itu, mereka akan bercerita tentang segala hal, mulai dari transportasi, akomodasi, tempat wisata, dan lain lain. Nah, ketika mereka bercerita sudah menjadi tugas saya lah untuk memilih dan memilah kira-kira hal apa yang enak dan yang gak enak dari pengalaman traveling mereka.

Sobat Traveler, 

Bukannya saya  ingin enaknya sendiri, dan gak mau susah di jalan. Hanya saja, kalau memang saya bisa meminimalkan masalah, ya kenapa nggak.

Seperti Contoh, ketika ada teman saya yang pernah naik bus ke Jogja, menginap di hostel dekat Malioboro, dan keliling di Jogja pakai becak.

Tadinya, dia pikir, bis akan datang ke Terminal Giwangan sebelum dini hari, eh ternyata ada masalah di jalan. Lalu, dia menginap di salah satu hostel di Malioboro yang menurut dia lumayan murah, tapi ternyata ada yang lebih murah dengan fasilitas yang mungkin sama, dan lebih nyaman. 

Oh ya, becak memang menjadi transportasi tradisional yang seru, ya?! Tapi, kasihan juga ke tukang becaknya jika harus menggenjot becak dari keraton sampai maliboro.  Ride Hailing Transportation seperti gojek dan grab mungkin lebih bisa di pilih.
Akhirnya, ketika saya berangkat ke Jogja, saya lebih memilih menggunakan kereta api. Memang saya harus mengganti dua transportasi umum sebelum naik kereta. Hanya saja,  jadwal keberangkatan dan kedatangannya sudah jelas. Alasan lain, yang membuat saya memilih transportasi ini adalah saya bisa mengukur waktu tempuh dengan pasti. Tiketnya pun bisa di beli di mini market atau langsung ke aplikasi KAI Access, kita bisa milih deh tuh waktu keberangkatan dan harga tiketnya.

Untuk penginapan, memang saya belum pernah memesan kamar hotel menggunakan aplikasi, seringnya langsung bayar on the spot. Kenapa? Karena saya takut ada perubahan rencana menginap di jalan. Entah itu karena cuaca atau karena badan yang sudah lelah. Rugi kan, kalau sebelum berangkat saya niatnya menginap di kota gede, tapi pas keluar dari stasiun saya malah ingin menginap di sekitar malioboro.
Tapi, dengan adanya aplikasi, seringnya sangat menolong saya juga. Karena, dengan aplikasi booking hotel, seperti booking.com atau pegipegi, saya jadi bisa membandingkan harga mana yang kira-kira lebih murah. Dan, juga bisa melihat nilai dan komentar dari para wisatawan yang sudah menginap di hotel tersebut. Jadi, saya bisa merasa yakin untuk memilih hotel tersebut dengan komentar positif yang saya baca.

 ***

Ok. Sobat Traveler, itulah planning traveling yang biasa saya lakukan. Jadi, di perjalanan, saya akan lebih siap dan semoga tidak ada hambatan dengan persiapan yang lebih matang.

Happy Vacation!

Comments

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer

Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan