Hitchiking di Indonesia, Apakah Aman?


Sobat Traveler,

Sebenarnya gaya traveling dengan cara hitchiking ini sering saya lihat ketika sedang menonton beberapa film Hollywood. Dan, memang benar hitchhiking ini awal mulanya berasal dari negara Amerika. Jadi, mungkin di negara-negara barat hitchiking ini menjadi hal yang biasa dan legal juga.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Pengertian Hitchhiking

Jika dilihat dari pengertiannya, menurut  merriam-webster.com, hitchhiking atau hitchhike berarti to travel by securing free rides from passing vehicles atau to be carried or transported by chance or uninentionally. Dari Jakartapost, it is defined as travel by getting free rides in passing vehicles. It is very popular among travelers who prefer to keep their budget low when exploring a destination. Sedangkan pengertiannya dalam Bahasa Indonesia, hitchhiking berarti sebuah cara untuk mendapatkan transportasi dengan cara meminta tolong kepada orang lain yang mempunyai kendaraan. Bahasa mudahnya adalah menumpang. Tujuannya adalah tentu untuk menghemat biaya transportasi.

Pengertian untuk hitchhacker adalah orang orang yang melakukan hitchhiking , atau orang yang bepergian dengan cara menumpang kendaraan orang lain secara gratis. Dengan menjadi hitchhiker, selain untuk mengurangi biaya transpotasi, juga memberikan edukasi kepada semua orang tetang budaya saling bantu membantu.

Pengalaman Hitchhiking 

Sebelum membuat artikel tentang hitchhiking ini, saya membaca beberapa pengalaman dari orang yang sudah melakukan gaya traveling yang hanya mengacungkan jempol tangan untuk memberhentikan kendaraan yang lewat di depannya. Dan, hampir semua hitchhiker yang saya baca berasal dari luar Indonesia, contohnya dari negara Jerman, Amerika, India, Malaysians, di negara-negara Eropa, dan beberapa negara lainnya.

Di Indonesia, hitchhiking ini belum terlalu populer, walaupun memang sudah ada komunitas yang mengembangkannya yaitu Hitchhike Indonesia ( HHI). Walaupun tidak terlalu populer, tapi ada juga beberapa orang Indonesia yang telah menjadi hitchhiker.

Jika dilihat lagi artikel-artikel tentang hitchhiking yang ada di google, terlihat pengalaman terakhir dari para hitchhiker adalah pada tahun 2015. Itupun masih di sekitar Indonesia, contohnya hitchhiking dari Jakarta ke Palembang, Jakarta - Bromo, Bali - Jakarta, dan Indramayu - Jakarta. Dan, sepertinya para hitchhiker ini tidak menggunakan satu kendaraan saja, tapi berganti-ganti kendaraan. Seperti hitchhiker yang melakukan hitchiking Bali - Jakarta, dia menggunakan tiga jenis kendaraan, yaitu 1 truk, 2 mobil, dan 2 bus.

Pengalaman Hitchhiking terbaru saya dapatkan dari seorang hitchhiker dari akun Instagram @jangandiamterusbackpacker. Wah nama akunnya panjang ya. Walaupun mereka menamakan dirinya seorang backpacker, tapi beberapa pengalaman traveling-nya ada juga yang menggunakan cara hitchhiking. Dan, mereka melakukannya di negara India. Two thumbs up for them! 

Menurut saya, mereka adalah the real hitchhiker. Kenapa? Karena beberapa ceritanya yang saya baca di akun instagramnya, bahkan mereka harus menunggu berhari-hari sebuah truk yang searah dengan perjalanan mereka. Terkadang, mereka harus tiba dan menginap di suatu daerah yang merekapun tidak mengenalnya. Untuk mencari tahu tentang daerah tersebut sangat sulit dilakukan karena ketiadaan jaringan internet.

Tips Untuk Ber-hitchhiking 

Ini nih tips dari para hickhiker yang sudah melalukan hitchhiking:

Tips pertama saya baca di sebuah web,  iscoveryourindonesia, bahwa Some people prefer to do hitchhiking  as the last option if your money is limited. Hitchhiking is one great solution but definitely you need to be a risk taker, brave, and have a clear strategy.

Lalu mereka juga mengatakan bahwa, When you hitch hike, I would suggest to do it with at least one friend. You need to be a good passenger as well. try to be a good chatting friend. For your own safety, never ever fall asleep during the hitch hike if you are alone. But, If you  a hitch hike mate, you can sleep while your friend talks to the driver and vice versa.

Dan, intinya adalah komunikasi. Dengan kendala bahasa yang mungkin terjadi saat hitchhiking. Orang yang akan memberi tumpangan, tidak akan ragu memberikan kursi kosongnya kepada kamu jika cara berbicara kamu sangat sopan dan dapat meyakinkan mereka tujuan kamu sebenarnya. Dan, tetap ramah juga tentunya.
***
Sobat traveler, itulah sedikit tulisan saya tentang hitchhiking. Semoga dengan pembahansa tentang hitchhiking ini dapat memberikan ilmu baru bagi kamu, terutama saya, yang belum mengenal gaya traveling ini.

Oh ya, kenapa saya menuliskan tentang hitchhiking? Karena saya berencana untuk melakukannya saat liburan nanti. Jadi,  sebenarnya, sambil mencari tahu tentang apa,  bagaimana,  dan tips tentang hitchhiking ini,  saya malah tertarik juga untuk menuliskannya.

Ok, Sob, semoga saya sukses untuk menjadi hitchhiker ke Surabaya atau ke Bali nanti. Dengan begitu, saya bisa mempunyai pengalaman baru,  teman baru, dan juga bisa mendatangi keindahan alam Indonesia yang belum saya ketahui sebelumnya for free dan nantinya juga bisa saya berbagi cerita tentang pengalaman hitchhiking saya di blog ini.

Happy Hitchhiking!

Comments

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer

Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan