Perpaduan Zaman Kolonial dan Milenial di Keraton Surosowan

Gerbang Masuk Keraton Surosowan
Sobat Traveler, ada banyak bangunan bersejarah yang berada di Banten, salah satunya adalah Keraton Surosowan. Keraton ini dulu pernah menjadi tempat tinggal Sultan Banten. Bentuk bangunan ini sekarang memang tidak utuh lagi, yang terlihat hanyalah tembok setinggi 2 meter dengan sisa-sisa pondasi didalamnya.

Saya saja sampai tidak menyadari bahwa tembok tinggi yang saya lewati ini adalah sebuah keraton. Setelah mencari informasi, akhirnya jelaslah bahwa bangunan ini merupakan Keraton Surosowan yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin.

Sekarang bukan hanya dikelilingi oleh tembok tinggi dan tebal, tapi keraton ini juga dikelilingi oleh bangku-bangku taman dengan bentuk yang cantik dan tertata rapi. Yuk, SobatTraveler, simak pengalaman saya saat mengelilingi keraton ini!

Menjadi Tempat Tinggal Sultan dan Keluarga

Bagian Depan Keraton Surosowan
Sobat Traveler, Keraton Surosowan dibangun sekitar tahun 1522-1526. Keraton ini dulu berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan keluarga, beserta pengikutnya. Selain itu, keraton ini juga menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Banten. Hal ini terlihat dalam tata pola bangunan yang mengikuti Kerajaan Islam lainnya di Jawa, seperti memiliki Alun-Alun, Masjid Agung, pasar, serta pelabuhan.

Keraton ini memiliki tiga buah gerbang masuk di sebelah  timur, utara, dan selatan. Yang unik dari keraton ini adalah di bagian tengahnya terdapat sebuah kolam dengan panjang 30 meter dan lebar 13 meter. Kolam yang diberi nama Bale Kambang Rara Denok ini digunakan sebagai tempat beristirahat putri-putri sultan.


Keraton Surosowan Hancur Oleh Belanda

Kolam di Keraton Surosowan 
Keraton Surosowan mengalami kehancuran yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1680, yaitu pada saat pemerintahan Sultan Haji. Keraton ini kemudian dibangun kembali dengan dinding berupa benteng setinggi 2 meter dengan lebar 5 meter agar dapat memperkecil dampak serangan Belanda.

Sayangnya, Keraton Surosowan dihancurkan lagi oleh Belanda pada tahun 1813. Kala itu Gubernur Jendral Belanda-nya adalah Herman Willem Daendels. Penghancuran ini dikarenakan Sultan menolak pembangunan Jalan Anyer Panarukan. Akhirnya, kejadian ini membuat Sultan dan keluarganya meninggalkan keraton.

Dihiasi Spot-Spot Instagramable

Bangku taman di Keraton Surosowan 
Masa Kolonialisme Belanda telah berlalu. Sekarang keraton yang disebut juga sebagai Benteng Surosowan ini masih terlihat kemegahannya. Apalagi dipercantik dengan dekorasi-dekorasi yang kekinian. Pokoknya milenial banget!

Kalau Sobat Traveler datang ke sini, akan terlihat banyaknya lampu dan bangku taman yang mengelilingi Keraton Surosowan ini. Tampilan keratonnya menjadi lebih menarik. di setiap sudutnya bisa kamu jadikan spot-spot foto untuk mengisi feed instagram kamu.

Tips dari saya, Sobat Traveler harus membawa makan dan minum sendiri. Agak susah untuk mencari pedagang yang dekat dengan bangku-bangku taman ini. Kalau kamu sudah membawanya, kamu tinggal duduk manis dan siap ber-selfie bersama teman-teman.


Lokasi Keraton Surosowan

Jalan menuju Keraton Surosowan 
Sobat Traveler, Keraton Surosowan masih berada di lingkungan komplek Masjid Agung Banten, yaitu di Kawasan Wisata Banten Lama. Hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari Alun-alun Kota Serang, kamu bisa menggunakan kendaraan berbasis aplikasi online, atau lebih nyaman lagi dengan menggunakan kendaraan sendiri, baik mobil ataupun motor.

Untuk kamu yang berasal dari luar kota, akses menuju keraton ini adalah melalui Gerbang Tol Serang Timur. Setelah keluar dari gerbang tol ini, kamu bisa langsung mengikuti arah jalan. Dijamin tidak akan nyasar!

Nah itulah pengalaman saya saat mengelilingi Keraton Surosowan untuk melihat sisa-sisa kehebatan Kerajaan Banten pada abad ke-17. Keraton ini menjadi saksi bisu saat Banten berjaya dengan pelabuhan-nya yang ramai dengan aktivitas perdagangan. Jadi, kapan nih Sobat Traveler datang ke keraton ini?

Comments

  1. numpang promote ya min ^^

    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer