Apa Bedanya Travel Blogger dan Travel Writer?

Dunia Menulis Generasi Milenial


Sobat Traveler, Pada zaman milenial sekarang ini banyak sekali anak milenial yang semakin aware terhadap pentingnya menulis. Mereka berkreasi dan menampilkan kreatifitas mereka dalam bidang kepenulisan dengan baik. Dilihat dalam segi penggunaan bahasanya dalam menulis pun semakin bervariasi, mulai dari bahasa gaul yang sedang trend saat ini sampai memilih untuk tetap berbahasa Indonesia secara formal tetapi masih santai dan enak dibaca.

Kemampuan menulis anak-anak milenial ini semakin terasah dan terarah dengan banyaknya media aplikasi berbasis internet yang semakin berkembang dan mudah diakses. Media-media tersebut dapat digunakan langsung untuk menyalurkan hobi mereka dalam menulis. Jenis tulisan yang biasa mereka bagikan adalah, artikel perjalanan, pengetahuan umum, pengalaman pribadi, cerita pendek, puisi, ataupun suatu berita.


Salah satu contoh media yang digunakan oleh mereka adalah blog, yaitu singkatan dari web blog. dan, penyedia layanan blog pertama menurut sumber yang saya baca adalah blogger.com. Sebenarnya, banyak juga penyedia layanan lainnya yang bisa kamu gunakan, selain blogger ada juga wordpress, juga kompasiana, idntimes, hipwee, dan yang lainnya.

Menurut saya di media mana pun mereka menulis, tidak masalah selama tulisan yang mereka bagikan masih memberikan manfaat, tidak mengandung SARA, dengan bahasa yang sopan, dan yang terpenting adalah sesuai dengan minat mereka.

Menulis Artikel Perjalanan

Pantai Batu Hideung - Pantai Tujuan Wisata Favorit
Seperti yang saya sebutkan tadi bahwa banyak anak milenial yang menulis tentang artikel atau pun berita. Salah satunya adalah artikel perjalanan atau traveling article. Semakin majunya sektor pariwisata di Indonesia, semakin menggoda para generasi milenial untuk segera traveling keliling Indonesia, dan juga ke luar negeri.

Hal ini menurut saya sah-sah saja asalkan dengan kemampuan finansial yang memadai. Dan,  segi positif dari kegiatan traveling ini adalah mereka bukan hanya kemudian membagikan pengalaman perjalannya ke berbagai media sosial dalam bentuk foto, tetapi juga dalam bentuk tulisan. Foto-foto yang mereka hasilkan selama traveling biasanya dibagikan melaui instagram, facebook, ataupun twitter.

Sedangkan, tulisan cerita perjalannya dituliskannya blog atau pun traveling website. Sepertinya kedua media ini sama saja, karena kedua media tersebut merupakan media online yang dapat langsung diakses oleh pembaca. Tapi, Sobat Traveler, ternyata pilihan menulis mereka melalui blog atau traveling websites ini mempunyai perbedaan. Apa saja perbedaanya?

Travel Writer dan Travel Blogger

Awalnya saya juga merasa agak bingung perbedaan antara apa bedanya travel writer dan travel blogger. Saya malah merasa kedua profesi ini sebenarnya sama saja, karena sama-sama menulis di media online. Hanya saja pemilik dari media tulisnya saja yang berbeda. Jika di media blog saya bisa langsung menggunakannya secara mandiri sedangkan di travel website kita harus mendaftarkan identitas diri terlebih dahulu. 

Artikel yang saya baca dari beberapa sumber tentang kedua profesi ini  mungkin bisa memperjelas perbedaan kedua profesi ini. 

1. Travel Blogger

Saya mendapatkan dan membaca artikel dari Gary Arndt di everything-everywhere.com bahwa Bloggers work for themselves and they are responsible for their own income. Jadi, mereka lah yang secara mandiri bagaimana mendapat income dari blognya.

Blogger bisa dengan hati menulis apa yang mereka inginkan. Seperti ketika mereka memilih cerita atau pengalaman traveling-nya, tentu akan lebih menyenangkan menuliskannya karena itu yang menjadi hobi mereka. Travel blogger menulis dengan bahasa dan urutan kejadian yang memang mereka inginkan. Mereka juga menulis tanpa terkait aturan editor; berapa kata yang harus mereka tulis atau poin-poin penting apa yang harus mereka perjelas.

Masih dalam sumber yang sama, mereka lebih rely on friends and readers to point out glaring grammatical and spelling errors. Jadi, pembaca setia atau teman-temannya lah yang merupakan seorang editor bagi dirinya untuk mengecek kesalahan atau kekurangan dalam tulisannya.

Walaupun begitu, travel blogger akan lebih terasah sisi kreatifnya karena pasti lebih memikirkan tulisannya untuk lebih menarik para pembaca dan agar mereka lebih terlihat image atau style-nya sendiri.

Travel blogger have several different skill sets beyond just writing. Karena, mereka juga harus melakukan promotion and spend time on Twitter and Facebook agar tulisannya secara cepat dan luas mencapai pembaca melalui media-media tersebut.

2. Travel Wtiter

Sedangkan, Writers, as I am defining it, work for someone else, either on staff or on a freelance basis (everything-everywhere.com). Jadi menurut saya kalimat bahwa writers work for someone else bisa dikatakan bahwa travel writer bisa menulis di traveling website, di koran atau juga majalah, dan mungkin bisa menulis untuk bukunya sendiri.

Sebagai tambahan, Travel Writer sebenarnya harus lebih menyesuaikan diri dengan aturan menulis dari seorang editor. Terkadang tulisannya diterima oleh redaksi atau terkadang malah ditolak. Segi positifnya mereka jadi bisa memperbaiki tulisan mereka dan belajar lebih baik lagi, lebih kreatif dan jeli tentang hal apa yang belum diceritakan oleh penulis lain. Karena, seperti yang Gary Arndt katakan di websitenya, having an editor will improve quality. 


Menurut saya menjadi travel writer atau travel blogger mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Walaupun memang tanggung jawab yang utama adalah tanggungjawab kepada dirinya sendiri. Bagaimana kedua jenis profesi ini dapat meningkatkan kemampuan menulis, kreatifitas, dan menghasilkan income; baik sebagai pendapatan utama atau sebagai tambahan.

Nah, Sobat Traveler, itulah perbedaan antara travel writer dan travel blogger yang saya dapat dari beberapa sumber. Mungkin kamu mempunyai pendapat berbeda?

Comments

  1. numpang promote ya min ^^

    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hiking ke Gunung Karang, Bisa Sambil Berkemah dan Belajar Sejarah

Wisata Religi ke Batu Quran Pandeglang Banten

Istilah Staycation Semakin Populer, Apakah Artinya?

Travel Blog Indonesia Untuk Kita Semua

Pantai Bandulu Anyer, Lebih Mantap Dikunjungi Setelah Matahari Terbenam

4 Hal Seru Yang Ada Di Pantai Bandulu Anyer

Titik Nol Kilometer Anyer - Panarukan